Sejarah Agar-Agar. Darimana? Bagaimana Bisa Populer?

 

Agar-agar ada dimana-mana. Sajian agar-agar sebagai pencuci mulut sudah jamak ada di Indonesia. Pada sajian catering, sajian pesta, restoran, agar-agar dapat ditemukan dengan mudah. Dari mana sebenarnya agar-agar muncul? Siapa yang mempopulerkannya?

Agar-agar telah ditemukan sejak 350 tahun yang lalu. Awalnya agar-agar amat populer di Jepang, ketika pada masa itu seorang utusan dari China pada masa dinasti Tang membawa agar-agar ke Jepang.

Panganan ini lantas populer dengan cepat. Di Jepang agar-agar disebut Kanten, yang ditulis dalam dua huruf kanji. Kanten sendiri artinya adalah langit musim dingin. Masa musim dingin yang panjang adalah saat terbaik pada masa itu untuk membuat kanten. Adalah Inken Zenji, pada 1654, seorang pendeta di Jepang yang memberikan nama kanten.

Pada saat itu agar-agar menjadi amat terkenal di Jepang dan menjadi salah satu panganan pendeta. Hingga akhirnya agar-agar menjadi sangat terkenal di dunia saat perang dunia ke II. Kala itu serdadu Jepang membawa bekal tepung agar-agar sebagai pengganti beras.

Di Jepang sendiri, agar-agar populer lewat berbagi kreasi kuliner, seperti Yokan dan Anmitsu. Yokan sendiri adalah makanan ringan pencuci mulut dengan komposisi pasta kacang merah, agar-agar dan gula. Sedangkan Anmitsu adalah sajian agar-agar dengan campuran potongan buah.

Pada zaman dulu, agar-agar dibuat dengan peralatan tradisional dengan mengeringkan agar-agar yang sudah dicetak lewat bantuan sinar matahari. Agar-agar yang sudah berbentuk batangan dapat dimanfaatkan penggunaannya dalam waktu yang lebih lama sehingga bisa disimpan.

Di Indonesia sendiri agar-agar mulai dikenal pasar sejak tahun 1971. Adapun merek pelopor agar-agar di Indonesia adalah Swallow Globe Brand, dengan logo burung wallet dan globe serta kemasan kuningnya yang sudah dikenal lebih dari 40 tahun.