Tidak banyak negara kepulauan di Dunia. Sebut saja Indonesia, Filipina, Madagaskar, Jepang, Papua Nugini, Jepang, Selandia Baru, dan beberapa lainnya. Namun yang diberikan berkah luar biasa dari kontur kepulauan adalah Indonesia. Indonesia memiliki wilayah perairan dan pesisir yang sangat luas, ditambah lagi posisi negara kita yang berada di garis khatulistiwa membuat cuaca tropis di Indonesia sangat amat mendukung berbagai kegiatan agraris khususnya yang berada di wilayah pesisir yaitu rumput laut.
Indonesia di klaim sebagai penghasil rumput laut terbesar di dunia khususnya jenis rumput laut dengan hasil agar-agar dan karagenan. Faktor dukungan alam dan letak geografis membuat Indonesia sangat kaya akan hasil maritim, khususnya rumput laut, baik ekploitasi hasil tumbuh liar dan juga budidaya.
Rumput laut menjadi komoditi potensial di Indonesia. Indonesia memasok sekitar 56% dari total produksi rumput laut di seluruh dunia.. Artinya setengah dari kebutuhan total rumput laut dunia ada di Indonesia.
Faktor inilah yang membuat Indonesia menjadi negara incaran banyak pengepul dan importir asing khususnya China untuk mencari rumput laut ke Indionesia. Namun sayangnya, serapan hasil produksi rumput laut di Indonesia masih berbentuk mentah saja. Hal ini membuat nilai jual rendah. Harus ada campur tangan pemerintah agar dapat membentuk sebuah produk olahan rumput laut yang lebih bernilai dan siap ekspor dengan nilai yang lebih tinggi.
Hasil olahan rumput laut sendiri biasa dimanfaatkan dalam berbagai bentuk kebutuhan industri. Seperti untuk industri makanan, contohnya agar-agar dan karagenan, lantas dalam industri farmasi, industri kosmetik, pembuatan cat, dan masih banyak lagi.
Rumput laut adalah andalan yang dianugerahkan Tuhan ke Indonesia. Dengan rumput laut, efek rangkaian ekonomi menjadi terbentuk dari mulai masyarakat pesisir, usaha ekspedisi, serapan tenaga kerja industri, dan masih banyak lagi.